Work-Life Fusion: Batas Kerja dan Hidup yang Kabur

Work-Life Fusion: Batas Kerja dan Hidup yang Kabur

Konsep work-life balance kini bergeser menuju work-life fusion, di mana batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur.

Dengan kerja remote dan teknologi digital, orang bisa bekerja dari rumah, café, atau bahkan saat berlibur.

Keunggulannya adalah fleksibilitas. Karyawan bisa menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi, menciptakan harmoni baru.

Namun, sisi negatifnya adalah risiko kelelahan. Banyak orang kesulitan memisahkan waktu kerja dan istirahat karena selalu “online”.

Generasi milenial dan Gen Z banyak yang mendukung tren ini, karena mereka lebih menghargai kebebasan dibanding aturan kaku kantor.

Perusahaan juga mulai beradaptasi. Alih-alih jam kerja 9–5, banyak yang menawarkan target berbasis hasil, bukan waktu.

Namun, gaya hidup ini membutuhkan disiplin tinggi. Tanpa batas yang jelas, produktivitas dan kesehatan mental bisa terganggu.

Meski penuh tantangan, work-life fusion adalah realitas baru di era digital.

Bekerja bukan lagi aktivitas terpisah dari hidup, melainkan bagian cair yang bisa menyatu dengan gaya hidup sehari-hari.